Salam dari Mr. Coffe Colored Eyes dan Kembarannya: Tuan Bermata Kopi
Salam dari Mr. Coffe Colored Eyes dan Kembarannya: Tuan Bermata Kopi. Saya akan memanggilmu begitu karena kamu adalah cermin dalam diri saya sendiri. Saya adalah kamu dan kamu adalah saya, maka kita berdua adalah diri kita masing-masing yang berbeda tetapi tidak terpisahkan. Setiap kali saya memangdang cermin, maka saya akan melihat kamu. Setiap kali kamu memandang cermin maka kamu sedang melihat saya. Bagiku, diriku ini adalah kamu. Meskipun di mata orang lain, aku adalah aku pribadi. Aku bukan kamu.
Di matamu, kamu adalah aku. Meskipun di mata orang lain, kamu bukanlah aku. Kita adalah dua makhluk yang berbeda. Tetapi setiap kali aku memandang diriku sendiri, aku selalu melihat kamu. Setiap kali kamu memandang dirimu sendiri, kamu pasti melihat aku. Begitulah kita diciptakan berbeda tetapi tidakk terpisahkan.
Seumur hidupku, aku akan dipanggil sebagai Tuan Bermata Kopi. Seumur hidupmu kamu akan dipanggil Mr. Coffe Colored Eyes. Nama panggilanku adalah Tuan Kopi sebab aku ini laki-laki. Nama panggilanmu adalah Mr. Kopi sebab kau juga laki-laki. Kita tidak saling mencintai tetapi ditakdirkan untuk selalu bersama. Sampai Mati. Kita berhadap-hadapan. Muka ke muka. Depan ke depan. Tidak saling membelakangi.
Selamanya kau ada di hadapanku. Selamanya aku ada di depan matamu. Aku takkan pernah bisa mengenali diriku dengan melihat diriku. Sebab kalau begitu, aku hanya akan menemukanmu. Aku hanya bisa tahu bagaimana bentukku hanya dengan melihatmu, bukan melihat diriku sendiri. Begitupun kau.
Ingat, kita berdua ini bukan tokoh fiksi. Kita diciptakan. Aku bisa menyebut diriku ini nyata. Karena nyata adalah masalah relativitas. Tergantung pada siapa yang menilai, yang menjadi subjeknya.
Oya, ini ucapan selamat malam pertama pada pembaca kita.
Kuharap kau belum tidur, sebab aku tak ingin begadang sendirian di sini dan berpura-pura ramah pada pembaca kita. Aku tegaskan: Mr. Coffe Colored Eyes belum tidur. Dia ada bersama-sama denganku, merangkai kata-kata pada pembaca kita.
Bantu aku menulis. Bantu aku memecahkan masalah-masalah hati dan pikiran.
Maaf, sebab memang masalah ekonomi bukan keahlian kita karena ada Ibu Sri Mulyani mengerkanannya.
Untuk postingan selanjutnya, barangkali kita akan menulis hal-hal yang terkait dengan kopi dan tentang semua orang yang pernah berhubungan dengan kopi. Ada beberapa jenis manusianya, antara lain:
- Orang yang mencoba meminum kopi lalu sekedar menyukainya dan para memujanya.
- Orang yang tidak menyukai kopi meskipun sudah mencoba berulang kali.
- Mereka yang merana, sangat jatuh cinta pada kopi tetapi karena nasehat dokter harus merelakan seleranya, cintanya, nafsunya pada sesuatu yang disebut 'kesehatan'.
- Orang-orang yang terlalu kere untuk meminum kopi.
Ah, barangkali kau bisa menuliskan jenis-jenis hubungan manusia dengan kopi. Tetapi jangan menuliskan: Cinta jarak jauh, Hubungan tanpa status, Menikah, Lajang. Jangan. Sebab yang begitu adalah milik Facebook.
Sekali lagi, selamat malam dan selamat membaca. Tuan Bermata Kopi dan Mr. Coffe Clorored Eyes siap melayani Anda.
Komentar
Posting Komentar